Rabu, 27 Mei 2015

Peneliti Temukan Tujuh Jurang Mengerikan Baru di Lautan Siberia

Peneliti Temukan Tujuh Jurang Mengerikan Baru di Lautan Siberia
Lautan Arktik yang Mulai Meleleh karena Mentana (Foto : New Scientist)
ARKTIK – Para peneliti mengungkapkan telah menemukan tujuh jurang menganga di lautan Siberia, yang disebabkan oleh kantong metana yang meledak. Sehingga membuat lapisan permukaan es di laut Arktik tersebut mencair dan membentuk pola permukaan baru.
Kantong metana yang meledak menjadikan lapisan es mencair, dan itu dianggap para ilmuwan sebagai bahaya besar bagi lapisan Bumi lainnya. Mencairnya permukaan es pada laut Arktik bisa memberikan dampak permukaan laut yang semakin tinggi.
Metana diklaim para ilmuwan merupakan bom waktu yang bisa memberikan dampak yang sangat berbahaya. Pasalnya, kantong tersebut bisa memberikan pelepasan besar yang tiba-tiba dan hal tersebut merupakan hasil atau efek dari gas rumah kaca.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa bila kantong metana yang memiliki muatan besar kembali terjadi, maka hal itu bisa disebut sebagai kiamat metana. Efek rumah kaca yang menimbulkan bom metan, bisa menjadikan pemanasan cepat Bumi.
Beberapa ilmuwan kini telah mengeluarkan peringatan mengenai bom metana tersebut, bahkan tim peneliti kini membentuk badan baru yang disebut Arktik Methane Darurat Group. Demikian seperti dilansir dari New Scientist, Rabu (27/5/2015).
 
Refrensi: http://techno.okezone.com/read/2015/05/27/56/1156021/peneliti-temukan-tujuh-jurang-mengerikan-baru-di-lautan-siberia 

Selasa, 26 Mei 2015

Integrasi Antar Moda di Negara Gajah Putih


                      
Salah satu kereta api yang terintegrasi dengan fasilitas publik yaitu terdapat di Thailand. di Thailand ada stasiun yang menghubungkan ke Mall, Hotel, Restaurant dan sebagainya. Stasiun yang dapat mengakses fasilitas publik yaitu stasiun BTS Asok. Berikut ini adalah peta Integrasi Stasiun BTS Asok dengan bebrapa fasilitas publik.



Fasilitas publik yang dapat diakses oleh BTS Asok:

Terminal 21 merupakan MetroMall yang terintegrasi dengan BTS Asok ada sky cross yang langsung menghubungkan BTS dengan Mall.. Mall ini didesain dengan konsep berbeda tiap lantai (seperti Grand Indonesia di Jakarta), dihiasi dengan konsep jalan-jalan kota di dunia, seperti Roma, Paris, Tokyo, London, Istanbul, dll. Mall ini memiliki eskalator terpanjang di Thailand, dengan panjang 36 meter. Disini terdapat banyak toko-toko yang menjual produk lokal serta ada juga yang merek luar, di lantai paling bawah merupakan tempat jual makanan, juga terdapat Tao Kae Noi Land.

Pemindahan Bandara Selaprang Lombok (Rembige) ke BIL (Lombok Tengah)



Selaparang adalah sebuah Bandar Udara yang berada di daerah Rembige Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Diresmikan pada tahun 1957 dengan nama Pelabuhan Udara Rembige. Kemudian berubah nama menjadi Bandar Udara Selaparang pada tahun 1994. Bandara Selaparang ini menjadi sangat fenomenal, sekaligus merekam jejak sejarah transportasi udara di NTB. Bandara Selaparang seluas 78,8 ha itu mulai difungsikan tahun 1950, terutama untuk keperluan TNI AU, setelah Bandara Perintis di Desa Rambang, Lombok Timur, kurang representatif menunjang aktivitas TNI AU.
Bandara Selaparang di Mataram, Nusa Tenggara Barat

Lambat-laun bandara ini berkembang menjadi pelayanan jasa penerbangan domestik maupun luar negeri. Kemudian namanya yang akrab disebut Lapangan Terbang Rembiga (Rembiga adalah nama desa dan kini kelurahan), dimana Bandara itu berlokasi, diubah menjadi Bandara Selaparang mengambil nama sebuah kerajaan di Lombok, bernama Kerajaan Selaparang.
Ketika pengoperasian bandara untuk komersil ini ditutup, masyarakat agaknya kehilangan suasana aktivitas bandara yang selama 50 tahun membalut keseharian mereka. Kini tidak ada lagi suara desing mesin pesawat udara yang membangunkan ku dari tidur siang dan malam. Tidak ada lagi taksi dan mobil pribadi yang hilir-mudik dari-ke Bandara Selaparang, yang mengisi suasana saat aku joging ria di pagi buta, ungkap Saeful, lewat facebook, yang biasa jalan pagi di Jalan Udayana Mataram jalur ke Bandara Selaparang.
Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh juga mengatakan sedih kehilangan suasana Bandara Selaparang. Bukan saja hilangnya sumber pendapatan asli daerah sebesar Rp 700 juta per tahun, juga merupakan kali kedua Daerah itu kehilangan sumber PAD, setelah aktivitas pelayanan transportasi dipindahkan dari Pelabuhan Ampenan di Kota Mataram, ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat sekitar tahun 1976.
Belum ada rencana pasti pasca Bandara Selaparang ditutup, yang ada beragam wacana seperti menjadikan bandara ini sekolah penerbangan, mall, kawasan bandara private untuk pesawat carter penumpang dan pesawat barang. Yang pasti saat ini suasana Bandara Selaparang terbalut sepi. Halaman parkir Bandara ini kosong melompong deretan taksi dan mobil pribadi, ada serakan gelas plastik bekas wadah minuman, daun-daun tanaman peneduh yang berceceran di taman, mengesankan bandara ini agak kotor.
Relokasi Bandara Selaparang di Kota Mataram ke Bandara Internasional Lombok (BIL) di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah adalah sebuah solusi atas tuntutan penerbangan Internasional. Relokasi tersebut merupakan suatu keharusan dikarenakan Bandara Selaparang tidak bisa didarati pesawat berbadan lebar dan Selaparang berada di tengah-tengah kota yang tidak memungkinkan lagi bagi perluasan bandara. Perluasan areal bandara tersebut sangat diperlukan dan penting bagi peningkatan taraf perekonomian di Kabupaten Lombok Tengah. Bandara internasional lombok ini terletak sebelah tenggara Kota Mataram ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat dan ± 8 kilometer selatan dari kota kecil Praya, ibu kota Kabupaten Lombok Tengah. Bandara ini dibangun di atas lahan seluas 550 hektare yang menelan biaya Rp.625 miliar (US$73.100.000). Beroperasinya BIL pada tanggal 1 Oktober 2011 mendapat sambutan yang luar biasa dari segenap masyarakat Lombok. Beroperasinya bandara adalah momen yang ditunggu-tunggu sekian lama oleh masyarakat lingkar bandara.  
Bandar Udara Internasional Lombok

Masyarakat lingkar bandara adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan bandara,
yang terkena baik secara langsung maupun tidak langsung dampak keberadaan bandara. Semula reaksi masyarakat lokal menyambut beroperasinya BILoleh beberapa pihak dianggap sebagai euforia sesaat saja. Euforia tersebut kemudian berbuntut panjang, pasalnya mereka tidak hanya sekedar melihat aktivitas sebuah bandara baru.Mereka justru beramai-ramai menggelar lapak dagangan yang tersebar di seluruh areal parkir bahkan sampai ke terminal bandara yang semestinya bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Masyarakat lokal khususnya masyarakat lingkar bandarayang sebelum pembangunan bandara bermata pencaharian sebagai petani menaruh harapan besar atas beroperasinya BIL. Hal ini dikarenakan mereka yang kehilangan lapangan pekerjaan setelah terkonversinya lahan sawah menjadi kawasan bandaraseakan tidak mempunyai pilihan lain selain berjualan di dalam bandara.
Bandar Udara Selaparang di Mataram, Nusa Tenggara Barat resmi dibuka kembali oleh PT. Angkasa Pura I selaku pengelola bandara tersebut mulai Senin, 7 April 2014. Peresmian penggunaan kembali Bandara Selaparang dilakukan oleh Operation Director Angkasa Pura I Yushan Sayuti dan disaksikan oleh Walikota Mataram H. Ahyat Abduh dan General Manager Bandara Internasional Lombok (BIL) Pudjiono. Bandara Selaparang ini pada tahap awal akan dimanfaatkan untuk keperluan sekolah penerbangan. Ada dua sekolah penerbangan yang akan menjadikan bandara ini sebagai lokasi pendidikan, yaitu BIFA dan LIFT.
Pemanfaatan kembali lahan bekas bandara dengan luas sekitar 68 hektare itu merupakan bentuk tanggung jawab Angkasa Pura I dalam mengelola aset yang dimiliki untuk kemajuan kota Mataram dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ke depan, bandara ini tidak hanya akan difungsikan sebagai sekolah penerbangan, juga akan dijadikan sebagai eco airport kelas dunia sekaligus sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) bidang penerbangan yang handal. Dengan dibukanya kembali Bandara Selaparang ini juga diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan mendukung pariwisata di kota Mataram.
 

Land Use Planning-Stuart Chapin



Perilaku manusia serta dinamika perilaku manusia menjadi unsur utama yang kemudian di dalam proses imbal dayanya telah mengakibatkan terciptanya pola-pola keruangan tertentu di dalam suatu kota. (“Behaviour Patterns Of Individuals, Institutions And Firms Which Occur In Spatial Patterns” (Chapin, 1965)). Stuart Chapin mengemukakan bahwa baik perorangan ataupun kelompok masyarakat selalu mempunyai nilai-nilai tertentu terhadap penggunaan setiap jengkal lahan. Menurut Chapin perilaku manusia yang timbul karena adanya nilai-nilai yang hidup di dalam persepsi perorangan atau kelompok tersebut, tercermin di dalam suatu siklus yang terdiri dari 4 tahap / fase, yaitu:
(1) Fase merumuskan kebutuhan (Needs) dan keinginan (Experiencing Needs And Wants).
(2) Fase merumuskan tujuan-tujuan yang berkaitan dengan “needs” dan “wants” tersebut (Defining Goals).
(3) Fase membuat alternatif perencanaan (Planning Alrernalives).
(4) fase memutuskan memilih perencanaan yang dianggap sesuai dan melakukan tindakan (Deciding And Acting).
Baik disadari atau tidak disadari, secara eksplisit atau implisit, bagi individu ataupun kelompok individu, di dalam kiprahnya di daerah perkotaan akan selalu menyebabkan terjadinya pola penggunaan lahan tertentu. pola perilaku manusia dapat diamati dari sistem-sistem kegiatan yang dilaksanakan baik oleh perorangan maupun badan-badan swasta dan pemerintah.
Menurut Chapin, (1996:56), perubahan guna lahan adalah interaksi yang disebabkan oleh tiga komponen pembentuk, yaitu sistem pembangunan, sistem aktivitas dan sistem lingkungan hidup. Didalam sistem aktivitas, konteks per-ekonomian aktivitas perkotaan dapat dikelompokkan menjadi kegiatan produksi dan konsumsi. Kegiatan produksi membutuhkan lahan untuk berlokasi dimana akan mendukung aktivitas produksi. Sedangkan pada kegiatan konsumsi membutuhkan lahan untuk berlokasi dalam rangka pemenuhan kepuasan.
Kegiatan produksi dan konsumsi, keduanya bertemu pada sistem pasar dan harga lahan menjadi nilai standar untuk menentukan nilai lahan. Setiap aktivitas perkotaan memiliki nilai sewa lahan untuk lokasi spesifik, yang di-pengaruhi oleh nilai-nilai strategis yang diharapkan dan kemampuan kapasitas pembiayaan. Nilai lahan tertinggi akan mengalahkan kompetisi didalam menawar dan memperoleh lahan untuk berlokasi.
Proses penawaran lahan akan menjadi pertimbangan didalam kebijakan pemerintah Kota didalam bidang pertanahan. Proses didalam pasar menentukan dengan tepat rencana guna lahan tanpa dipengaruhi trend pasar, dan kekuatan pasar cukup kuat untuk mempertahankan rencana guna lahan sekarang sehingga rencana guna lahan dapat diabaikan.
Pada aspek penawaran, nilai harga lahan mengindikasikan tingkat keuntu-ngan dari beberapa lokasi, komponen dari Tingkat keuntungan terdiri dari nilai potensial lokasi yang mendukung kegiatan produktifitas dan pemenuhan tingkat kepuasan dari aspek permintaan.
Komponen utama dari tingkat keuntungan lokasi didalam studi adalah aksesibilitas, dan Tingkat pelayanan (Level of Service). Kedua komponen ini dibentuk oleh sistem pembangunan, yaitu dari investasi publik atau swasta.
Idealnya, investasi sistem pembangunan, yaitu lokasi dan beberapa guna lahan mengacu pada rencana guna lahan yang bertujuan untuk mengefektifkan pembangunan untuk menciptakan pertumbuhan sistem aktivitas secara langsung.
Chapin, Kaiser, dan Godschalk (1996:92) berpendapat, perubahan guna lahan juga dapat terjadi karena pengaruh perencanaan guna lahan setempat yang merupakan rencana dan kebijakan guna lahan untuk masa mendatang, projek pembangunan, program perbaikan pendapatan, dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dari pemerintah daerah. Perubahan guna lahan juga terjadi karena kegagalan mempertemukan aspek pasar dan politis dalam suatu manajemen perubahan guna lahan. Perubahan guna lahan secara umum artinya adalah menyangkut trans-formasi dalam pengalokasian sumber daya lahan dari satu penggunaan ke penggu- naan lainnya.
Perubahan pola ruang sering sekali mengabaikan aspek lingkungan yang berakibat pada kerusakan lingkungan. Upaya untuk menanggulangi kerusakan lingkungan perkotaan sudah dilakukan sejak mulai muncul kerusakan lingkungan pasca Revolusi Industri (akhir abad 19). Berbagai langkah atau pendekatan telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Perluasan kota pada lahan baru, pembangunan kembali kawasan kota terbangun disesuaikan dengan kebutuhan jaman, pembangunan ke arah horizontal dan vertical, merupakan upaya yang diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan kualitas lingkungan perkotaan. Pendekatan peremajaan kota adalah salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan.
Peremajaan kota pada awalnya merupakan tanggapan terhadap tekanan perubahan sosial dan ekonomi yang berakibat pada pengembangan fisik kota (Chopin, 1965). Dalam perkembangannya peremajaan kota atau lebih dikenal dengan urbanfenewel adalah satu cara untuk mengakomodasi pertumbuhan kota (urban growth) melalui upaya regenerasi terencana pada kawasan terbangun bermasalah dengan program yang bersiklus, terdiri dari : pembangunan kembali, rehabilitasi dan konservasi (Chapin, 1965). Dengan demikian inti persoalan peremajaan kota bukan pada upaya menciptakan perubahan kawasan kota dengan perluasan atau pembangunan baru tetapi lebih menekankan pada upaya, menciptakan perubahan kawasan kota dengan menata kembali, memanfaatkan kembali potensi dan fungsi yang ada termasuk lingkungan, dengan tujuan untuk memperoleh nilai tambah yang lebih memadai dari kawasan kota yang diremajakan.

Sumber :

Pro dan Kontra Pemanasan Global Disebabkan Oleh CO2



Isu global warming telah lama merebak. Sebagaimana kita tahu sekarang ini bahwa pemanasan global di seluruh penjuru dunia disebabkan oleh CO2. Namun apakah isu yang beredar tersebut benar? apakah hanya permainan politik saja? Dalam Paper ini akan dibahas mengenai pro dan kontran tentang global warming disebabkan oleh CO2.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Banyak peneliti dan ilmuan yang pro terhadap pernyataan bahwa global warming disebabkan oleh CO2, adapula peneliti dan ilmuan yang kontra. Sebelum membahas mengenai pro dan kontra tersebut saudara harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari global warming itu sendiri sehingga tidak terjadi salah persepsi. Pemanasan global atau Global Warming memiliki berbagai macam arti. Pengertian pemanasan global menurut Wikipedia adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Mari kita bicara tentang fakta. Faktanya memang suhu bumi meningkat dan juga ada peningkatan CO2 di atmosfer. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Pernyataan global warming disebabkan oleh CO2 pertama kali dilontarkan oleh Al Gore, Peraih hadiah nobel perdamaian, mantan calon presiden Amerika Serikat dalam film dokumenter “An Inconvenient Truth”. Ia membuktikan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara peningkatan CO2 di atmosfer dengan peningkatan suhu di atas bumi. Menurut Al Gore banyak bencana ekologi yang muncul dewasa ini juga akibat peningkatan suhu bumi.
Teori yang disampaikan oleh Al Gore tidak serta merta diterima oleh semua peneliti. Ada film dokumenter lain yang menjadi “tandingan” film Algore “An Inconvenient Truth” tadi dengan judul “Global Warming Swindle” Dalam film itu menunjukkan bahwa isu tentang lingkungan berubah menjadi isu politik. CO2 yang oleh Al Gore ialah “biang keladi” dari pemanasan global menjadikan munculnya opini bahwa produksi CO2 di bumi harus dikurangi.
Para ahli telah membuktikan bahwa sebenarnya peningkatan suhulah yang menyebabkan peningkatan kadar CO2. Grafik menunjukkan bahwa memang suhu dan kadar CO2 meningkat dan menurun bersama-sama. Namun faktanya, grafik suhu meningkat terlebih dahulu kemudian diikuti peningkatan kadar CO2. Lalu apakah masih relevan mengatakan bahwa CO2 menyebabkan kenaikan suhu bumi, ataukah sebaliknya, suhu bumi meningkatkan CO2?
Jika dilihat dari peryataan Algore tersebut dapat dikatakan gas CO2 naik keatas atmosfer dan menyelimutinya. Jika penulis analisi melalui perhitungan sains massa zat. Berdasarkan ilmu kimia, senyawa CO2 dibentuk unsur C dan O. Atom C merupakan golongan IV A atau golongan karbon sedangkan atom O termasuk kedalam golongan VI A atau golongan Oksigen. Senyawa CO2 terbentuk dari 1 atom C (Carbon) dan 1 atom O2 (Oxygen) dimana berat masing-masing atom adalah 12 untuk atom C dan 16 untuk atom O sehingga massa senyawa CO2 adalah 44. Senyawa ini lebih berat dibandingkan O2 (Oxygen) yang biasa kita hirup yang massa hanya 32.  Jumlah Massa atom C dan O dapat dilihat pada tabel priodik berikut.


Perhitungan Massa relatif:
CO2     = 12+16 +16 = 44
O2          = 16 + 16         = 32
Karena sifat CO2 yang lebih berat jika dibandingkan dengan O2 maka senyawa CO2 berada di bawah senyawa O2 sehingga mustakhil bila senyawa CO2 dapat lepas ke atas lapisan statosfer (tempat Ozon) dan melewati senyawa O2.
Padahal jika anda pergi hacking ke puncak gunung dengan ketinggian lebih dari 1000dpl, hal yang pasti anda sediakan adalah tabung oksigen karena di puncak gunung biasanya kita akan merasa sulit untuk bernafas karena oksigen sudah semakin sedikit. Lalu bagaimana bisa isu mengenai gas CO2 yang lebih berat dari O2 dapat naik hingga menembus Ozon yang letaknya jauh lebih tinggi? Sudah jelas gas CO2 tidak dapat naik hingga ke lapisan stratosfer karena memiliki massa yang cukup berat.     
Perlu diketahui suhu bumi selalu mengalami fluktuasi, terkadang naik terkadang turun dan hal ini terjadi bahkan sebelum industrialisasi dimulai di muka bumi. Peneliti menunjukkan bahwa ada hubungan antara bintik matahari dengan kenaikan suhu bumi, pada saat jumlahnya banyak maka suhu bumi akan meningkat. Dibawah ini adalah Gambar perkembangan suhu global 400 ribu tahun lalu.
Jika kita melihat perkembangan suhu 400 ribu tahun sebelumnya, ternyata perubahan suhu bumi mengalami turun-naik setiap 100 tahun sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan suhu global merupakan siklus seratus tahunan. Seiring dengan meningkatnya suhu global, ternyata jumlah gas karbondioksida yang isu-nya merupakan penyebab utama pemanasan global juga ikut meningkat. Perubahan gas karbondioksida juga turun-naik setiap 100 tahun dan juga merupakan siklus seratus tahunan.
Menurut para ahli cosmoclimatology (kajian yang berkaitan dengan radiasi sinar kosmis dan peran matahari pada iklim). Perubahan suhu pada bumi kita ini menurut mereka ditengarai akibat adanya variasi aktivitas matahari. Paper pertama yang mendemonstrasikan hasil observasi suhu permukaan bumi dan aktivitas matahari dipublikasikan oleh Friis-Christensen dan Lassen (1991).
Dari gambar di atas timbul pertanyaan, bagaimana bisa jumlah CO2 dapat bertambah? Sedangkan menurut sumber dari Wikipedia Atmosfer tersusun oleh karbondioksida sebesar 0,01% - 0,1% dari seluruh total unsur pembentuk atmoster. CO2 meningkat dan terbentuk secara alami melalui reaksi kimia akibat sinar kosmis. Sinar kosmik adalah sinar berupa pancaran proton dan netron berasal dari angkasa luar. Variasi aktivitas matahari akan membawa perubahan fluks radiasi sinar kosmis yang tiba di bumi. Radiasi kosmis inilah yang menimbulkan ionisasi molekul udara di troposfer yang penting untuk pembentukan awan. Banyak-sedikitnya awan yang terbentuk akan memengaruhi suhu bumi karena dalam hal ini awan berperan sebagai payung yang melindungi bumi dari sinar matahari. Mekanisme ini berhasil ditunjukkan melalui eksperimen Svensmark (2007). Teori ini jugalah yang dipakai oleh beberapa kelompok peneliti seperti Bashkirtsev dan Mashnich (2003) dan Xu dkk. (2005, 2006) untuk menjelaskan beberapa priode pemanasan dan pendinginan yang telah berulang kali dialami oleh bumi kita. Berikut ini adalah rumus reaksi dari pancaran sinar kosmik.
 14N  +  n    Æ 12C   +   3H    
14N  (n,p)   Æ 14C 
Unsur C dan H kosmogenik bereaksi dengan turunan ozon
C      +   O2    Æ  CO2  
2 H   +   O    Æ  H2O
Gas CO2 dan H2O adalah unsur yang terbentuk akibat pengaruh sinar kosmik.
Sehingga dapat penulis simpulkan hawa Pemanasan global yang terjadi bukan karena emisi gas CO2 melainkan karena siklus alam.