Selasa, 26 Mei 2015

Pro dan Kontra Pemanasan Global Disebabkan Oleh CO2



Isu global warming telah lama merebak. Sebagaimana kita tahu sekarang ini bahwa pemanasan global di seluruh penjuru dunia disebabkan oleh CO2. Namun apakah isu yang beredar tersebut benar? apakah hanya permainan politik saja? Dalam Paper ini akan dibahas mengenai pro dan kontran tentang global warming disebabkan oleh CO2.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Banyak peneliti dan ilmuan yang pro terhadap pernyataan bahwa global warming disebabkan oleh CO2, adapula peneliti dan ilmuan yang kontra. Sebelum membahas mengenai pro dan kontra tersebut saudara harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari global warming itu sendiri sehingga tidak terjadi salah persepsi. Pemanasan global atau Global Warming memiliki berbagai macam arti. Pengertian pemanasan global menurut Wikipedia adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Mari kita bicara tentang fakta. Faktanya memang suhu bumi meningkat dan juga ada peningkatan CO2 di atmosfer. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Pernyataan global warming disebabkan oleh CO2 pertama kali dilontarkan oleh Al Gore, Peraih hadiah nobel perdamaian, mantan calon presiden Amerika Serikat dalam film dokumenter “An Inconvenient Truth”. Ia membuktikan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara peningkatan CO2 di atmosfer dengan peningkatan suhu di atas bumi. Menurut Al Gore banyak bencana ekologi yang muncul dewasa ini juga akibat peningkatan suhu bumi.
Teori yang disampaikan oleh Al Gore tidak serta merta diterima oleh semua peneliti. Ada film dokumenter lain yang menjadi “tandingan” film Algore “An Inconvenient Truth” tadi dengan judul “Global Warming Swindle” Dalam film itu menunjukkan bahwa isu tentang lingkungan berubah menjadi isu politik. CO2 yang oleh Al Gore ialah “biang keladi” dari pemanasan global menjadikan munculnya opini bahwa produksi CO2 di bumi harus dikurangi.
Para ahli telah membuktikan bahwa sebenarnya peningkatan suhulah yang menyebabkan peningkatan kadar CO2. Grafik menunjukkan bahwa memang suhu dan kadar CO2 meningkat dan menurun bersama-sama. Namun faktanya, grafik suhu meningkat terlebih dahulu kemudian diikuti peningkatan kadar CO2. Lalu apakah masih relevan mengatakan bahwa CO2 menyebabkan kenaikan suhu bumi, ataukah sebaliknya, suhu bumi meningkatkan CO2?
Jika dilihat dari peryataan Algore tersebut dapat dikatakan gas CO2 naik keatas atmosfer dan menyelimutinya. Jika penulis analisi melalui perhitungan sains massa zat. Berdasarkan ilmu kimia, senyawa CO2 dibentuk unsur C dan O. Atom C merupakan golongan IV A atau golongan karbon sedangkan atom O termasuk kedalam golongan VI A atau golongan Oksigen. Senyawa CO2 terbentuk dari 1 atom C (Carbon) dan 1 atom O2 (Oxygen) dimana berat masing-masing atom adalah 12 untuk atom C dan 16 untuk atom O sehingga massa senyawa CO2 adalah 44. Senyawa ini lebih berat dibandingkan O2 (Oxygen) yang biasa kita hirup yang massa hanya 32.  Jumlah Massa atom C dan O dapat dilihat pada tabel priodik berikut.


Perhitungan Massa relatif:
CO2     = 12+16 +16 = 44
O2          = 16 + 16         = 32
Karena sifat CO2 yang lebih berat jika dibandingkan dengan O2 maka senyawa CO2 berada di bawah senyawa O2 sehingga mustakhil bila senyawa CO2 dapat lepas ke atas lapisan statosfer (tempat Ozon) dan melewati senyawa O2.
Padahal jika anda pergi hacking ke puncak gunung dengan ketinggian lebih dari 1000dpl, hal yang pasti anda sediakan adalah tabung oksigen karena di puncak gunung biasanya kita akan merasa sulit untuk bernafas karena oksigen sudah semakin sedikit. Lalu bagaimana bisa isu mengenai gas CO2 yang lebih berat dari O2 dapat naik hingga menembus Ozon yang letaknya jauh lebih tinggi? Sudah jelas gas CO2 tidak dapat naik hingga ke lapisan stratosfer karena memiliki massa yang cukup berat.     
Perlu diketahui suhu bumi selalu mengalami fluktuasi, terkadang naik terkadang turun dan hal ini terjadi bahkan sebelum industrialisasi dimulai di muka bumi. Peneliti menunjukkan bahwa ada hubungan antara bintik matahari dengan kenaikan suhu bumi, pada saat jumlahnya banyak maka suhu bumi akan meningkat. Dibawah ini adalah Gambar perkembangan suhu global 400 ribu tahun lalu.
Jika kita melihat perkembangan suhu 400 ribu tahun sebelumnya, ternyata perubahan suhu bumi mengalami turun-naik setiap 100 tahun sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan suhu global merupakan siklus seratus tahunan. Seiring dengan meningkatnya suhu global, ternyata jumlah gas karbondioksida yang isu-nya merupakan penyebab utama pemanasan global juga ikut meningkat. Perubahan gas karbondioksida juga turun-naik setiap 100 tahun dan juga merupakan siklus seratus tahunan.
Menurut para ahli cosmoclimatology (kajian yang berkaitan dengan radiasi sinar kosmis dan peran matahari pada iklim). Perubahan suhu pada bumi kita ini menurut mereka ditengarai akibat adanya variasi aktivitas matahari. Paper pertama yang mendemonstrasikan hasil observasi suhu permukaan bumi dan aktivitas matahari dipublikasikan oleh Friis-Christensen dan Lassen (1991).
Dari gambar di atas timbul pertanyaan, bagaimana bisa jumlah CO2 dapat bertambah? Sedangkan menurut sumber dari Wikipedia Atmosfer tersusun oleh karbondioksida sebesar 0,01% - 0,1% dari seluruh total unsur pembentuk atmoster. CO2 meningkat dan terbentuk secara alami melalui reaksi kimia akibat sinar kosmis. Sinar kosmik adalah sinar berupa pancaran proton dan netron berasal dari angkasa luar. Variasi aktivitas matahari akan membawa perubahan fluks radiasi sinar kosmis yang tiba di bumi. Radiasi kosmis inilah yang menimbulkan ionisasi molekul udara di troposfer yang penting untuk pembentukan awan. Banyak-sedikitnya awan yang terbentuk akan memengaruhi suhu bumi karena dalam hal ini awan berperan sebagai payung yang melindungi bumi dari sinar matahari. Mekanisme ini berhasil ditunjukkan melalui eksperimen Svensmark (2007). Teori ini jugalah yang dipakai oleh beberapa kelompok peneliti seperti Bashkirtsev dan Mashnich (2003) dan Xu dkk. (2005, 2006) untuk menjelaskan beberapa priode pemanasan dan pendinginan yang telah berulang kali dialami oleh bumi kita. Berikut ini adalah rumus reaksi dari pancaran sinar kosmik.
 14N  +  n    Æ 12C   +   3H    
14N  (n,p)   Æ 14C 
Unsur C dan H kosmogenik bereaksi dengan turunan ozon
C      +   O2    Æ  CO2  
2 H   +   O    Æ  H2O
Gas CO2 dan H2O adalah unsur yang terbentuk akibat pengaruh sinar kosmik.
Sehingga dapat penulis simpulkan hawa Pemanasan global yang terjadi bukan karena emisi gas CO2 melainkan karena siklus alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar