Isu global warming telah lama merebak.
Sebagaimana kita tahu sekarang ini bahwa pemanasan global di seluruh penjuru
dunia disebabkan oleh CO2. Namun apakah isu yang beredar tersebut
benar? apakah hanya permainan politik saja? Dalam Paper ini akan dibahas
mengenai pro dan kontran tentang global
warming disebabkan oleh CO2.
Suhu rata-rata global
pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama
seratus tahun terakhir.Banyak
peneliti dan ilmuan yang pro terhadap pernyataan bahwa global warming
disebabkan oleh CO2,
adapula peneliti dan ilmuan yang kontra. Sebelum membahas mengenai pro dan
kontra tersebut saudara harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari global
warming itu sendiri sehingga tidak terjadi salah persepsi. Pemanasan
global atau Global Warming memiliki
berbagai macam arti. Pengertian pemanasan global menurut Wikipedia adalah suatu
proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Mari kita bicara
tentang fakta. Faktanya memang suhu bumi meningkat dan juga ada peningkatan CO2
di atmosfer. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Pernyataan global
warming disebabkan oleh CO2 pertama kali dilontarkan oleh Al
Gore, Peraih hadiah nobel perdamaian, mantan calon presiden Amerika Serikat
dalam film dokumenter “An Inconvenient Truth”. Ia membuktikan bahwa terdapat
korelasi yang kuat antara peningkatan CO2 di atmosfer dengan
peningkatan suhu di atas bumi. Menurut Al Gore banyak bencana ekologi yang
muncul dewasa ini juga akibat peningkatan suhu bumi.
Teori yang disampaikan oleh Al Gore tidak serta merta
diterima oleh semua peneliti. Ada film dokumenter lain yang menjadi “tandingan”
film Algore “An Inconvenient Truth” tadi dengan judul “Global Warming Swindle”
Dalam film itu menunjukkan bahwa isu tentang lingkungan berubah menjadi isu
politik. CO2 yang oleh Al Gore ialah “biang keladi” dari pemanasan global
menjadikan munculnya opini bahwa produksi CO2 di bumi harus dikurangi.
Para ahli telah
membuktikan bahwa sebenarnya peningkatan suhulah yang menyebabkan peningkatan
kadar CO2. Grafik menunjukkan bahwa memang suhu dan kadar CO2 meningkat dan
menurun bersama-sama. Namun faktanya, grafik suhu meningkat terlebih dahulu
kemudian diikuti peningkatan kadar CO2. Lalu apakah masih relevan mengatakan
bahwa CO2 menyebabkan kenaikan suhu bumi, ataukah sebaliknya, suhu bumi
meningkatkan CO2?
Jika dilihat dari peryataan Algore tersebut dapat dikatakan
gas CO2 naik keatas atmosfer dan menyelimutinya. Jika penulis
analisi melalui perhitungan sains massa zat. Berdasarkan ilmu kimia, senyawa CO2
dibentuk unsur C dan O. Atom C merupakan golongan IV A atau golongan karbon
sedangkan atom O termasuk kedalam golongan VI A atau golongan Oksigen. Senyawa
CO2 terbentuk dari 1 atom C (Carbon) dan 1 atom O2
(Oxygen) dimana berat masing-masing atom adalah 12 untuk atom C dan 16 untuk
atom O sehingga massa senyawa CO2 adalah 44. Senyawa ini lebih berat
dibandingkan O2 (Oxygen) yang biasa kita hirup yang massa hanya
32. Jumlah Massa atom C dan O dapat
dilihat pada tabel priodik berikut.
Perhitungan
Massa relatif:
CO2
= 12+16 +16 = 44
O2
= 16 + 16 = 32
Karena sifat CO2 yang lebih berat jika
dibandingkan dengan O2 maka senyawa CO2 berada di bawah
senyawa O2 sehingga mustakhil bila senyawa CO2 dapat
lepas ke atas lapisan statosfer (tempat Ozon) dan melewati senyawa O2.
Padahal jika anda pergi hacking ke puncak gunung dengan
ketinggian lebih dari 1000dpl, hal yang pasti anda sediakan adalah tabung
oksigen karena di puncak gunung biasanya kita akan merasa sulit untuk bernafas
karena oksigen sudah semakin sedikit. Lalu bagaimana bisa isu mengenai gas CO2
yang lebih berat dari O2 dapat naik hingga menembus Ozon yang
letaknya jauh lebih tinggi? Sudah jelas gas CO2 tidak dapat naik
hingga ke lapisan stratosfer karena memiliki massa yang cukup berat.
Perlu diketahui suhu
bumi selalu mengalami fluktuasi, terkadang naik terkadang turun dan hal ini
terjadi bahkan sebelum industrialisasi dimulai di muka bumi. Peneliti
menunjukkan bahwa ada hubungan antara bintik matahari dengan kenaikan suhu
bumi, pada saat jumlahnya banyak maka suhu bumi akan meningkat. Dibawah ini
adalah Gambar perkembangan suhu global 400 ribu tahun lalu.
Jika kita melihat perkembangan suhu 400 ribu tahun
sebelumnya, ternyata perubahan suhu bumi mengalami turun-naik setiap 100 tahun
sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan suhu global merupakan siklus seratus
tahunan. Seiring dengan meningkatnya suhu global, ternyata jumlah gas
karbondioksida yang isu-nya merupakan penyebab utama pemanasan global juga ikut
meningkat. Perubahan gas karbondioksida juga turun-naik setiap 100 tahun dan
juga merupakan siklus seratus tahunan.
Menurut para ahli cosmoclimatology (kajian yang berkaitan
dengan radiasi sinar kosmis dan peran matahari pada iklim). Perubahan suhu pada
bumi kita ini menurut mereka ditengarai akibat adanya variasi aktivitas
matahari. Paper pertama yang mendemonstrasikan hasil observasi suhu permukaan
bumi dan aktivitas matahari dipublikasikan oleh Friis-Christensen dan Lassen
(1991).
Dari gambar di atas timbul pertanyaan, bagaimana bisa jumlah
CO2 dapat bertambah? Sedangkan menurut sumber dari Wikipedia
Atmosfer tersusun oleh karbondioksida sebesar 0,01% - 0,1% dari seluruh total
unsur pembentuk atmoster. CO2 meningkat dan terbentuk secara alami
melalui reaksi kimia akibat sinar kosmis. Sinar kosmik adalah sinar berupa pancaran proton dan netron berasal dari
angkasa luar. Variasi aktivitas matahari akan membawa perubahan fluks
radiasi sinar kosmis yang tiba di bumi. Radiasi kosmis inilah yang menimbulkan
ionisasi molekul udara di troposfer yang penting untuk pembentukan awan.
Banyak-sedikitnya awan yang terbentuk akan memengaruhi suhu bumi karena dalam
hal ini awan berperan sebagai payung yang melindungi bumi dari sinar matahari.
Mekanisme ini berhasil ditunjukkan melalui eksperimen Svensmark (2007). Teori
ini jugalah yang dipakai oleh beberapa kelompok peneliti seperti Bashkirtsev
dan Mashnich (2003) dan Xu dkk. (2005, 2006) untuk menjelaskan beberapa priode
pemanasan dan pendinginan yang telah berulang kali dialami oleh bumi kita.
Berikut ini adalah rumus reaksi dari pancaran sinar kosmik.
14N + n Æ 12C + 3H
14N (n,p) Æ 14C
Unsur C dan H kosmogenik bereaksi dengan
turunan ozon
C + O2 Æ CO2
2 H + O Æ H2O
Gas
CO2 dan H2O
adalah unsur yang terbentuk akibat pengaruh sinar kosmik.
Sehingga dapat penulis simpulkan hawa Pemanasan global yang
terjadi bukan karena emisi gas CO2 melainkan karena siklus alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar